Selasa, 01 November 2011

Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Assalamualaikum,

Malam ini, abi saya menunjukkan hadits dari buku bacaan-nya yang menjelaskan, Jika tidak berdoa untuk kedua orang tua maka akan berhenti riqzinya, yang membuat saya menjadi ingin menulis untuk memberi motivasi dalam berbakti kepada kedua orang tua.

Berikut saya cantumkan hadits lengkap-nya :
قال ابن الجوزي في (الموضوعات)(3/284 ):
باب انقطاع الرزق بقطع الدعاء للوالدين أنبأنا زاهر بن طاهر أنبأنا أحمد بن الحسين البيهقى أنبأنا أبو عبد الله محمد ابن عبدالله الحاكم أنبأنا أبو جعفر محمد بن سعيد حدثنا العباس بن حمزة حدثنا أحمد بن خالد الشيباني حدثنا الحسن بن محمد البرى حدثنا يزيد بن عتبة بن المغيرة النوفلي حدثنا الحسن البصري سمعت أنس بن مالك يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إذا ترك العبد الدعاء للوالدين فإنه ينقطع على الوالد الرزق في الدنيا ".هذا حديث لا يصح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.والمتهم به الجويبارى وهو أحمد بن خالد، نسبوه إلى جده لانه أحمد بن عبدالله بن خالد، وإنما قصدوا التدليس وهو محرم.

Berikut Artinya :

Ibnu Al-Jauzi berkata di (tema) (3/284)
Untuk mata pencaharian memotong berdoa ' untuk orangtua melaporkan Zaher bin Ahmed Tahir Bin Hussein Al Baihaqi melaporkan dilaporkan Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah Gubernur Abu Jafar Muhammad bin melaporkan Saeed mengatakan kepada Abbas bin Hamza Ahmed bin Khaled Al-shaibani kepada mengatakan Hassan bin Mohammed Yazid bin berbincang jalan utbah bin mughira nawfali berbincang-Hasan Al-Bashri mendengar Anas bin Malik mengatakan: "Saya utusan Allah dan berkat: "Jika dibiarkan Al-doa ' untuk orang tua dia terganggu orangtua yang hidup di bawah" hadits ini bukanlah Shahih... pada Nabi saw.
Dituduh oleh aljuybari dan Ahmed Bin Khaled, nsboh Jeddah sebagai Ahmed bin Abdullah bin Khalid, 126. penipuan adalah haram. [1]

Diketahui bahwa hadits tersebut adalah tidak dari Rasulullah SAW, maka patutlah kita untuk tidak menggunakannya dalam hujjah. Lalu bagaimana sikap kita Berbakti kita terhadap kedua Orang Tua, berikut  Allah SWT, dalam Friman-Nya [2] :


وَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَتُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, (QS. An-Nisa’ :36)


وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا 
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (QS. Al-Isro’ :23)


وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ 
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman :14)


Berikut hadits yang dimuat di dalam kitab ash-Shahîh, no.1249 dengan lafazh, [3]
اِلْزَمْهَا فَإِنَّ اْلجَنَّةَ تَحْتَ أَقْدَامِهَا

"Berbaktilah terus kepadanya (sang ibu) karena surga itu berada di bawah telapak kakinya." 



Seorang ulama Salaf berkata : “Ada tiga ayat yang diikuti tiga ayat.” Ia menyebut salah satunya adalah firman Allah Subhanahu Wata’ala :

وَوَصَّيْنَا اْلإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ 
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman :14) 

Maka barang siapa yang tidak bersyukur (berterima kasih) kepada kedua orang tuanya berarti ia tidak bersyukur kepada Allah. 
Di samping Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur kepadaNya atas karuniaNya berupa menciptakan, memberi rizki dan mengurusnya, Dia juga memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada kedua orang tuanya, mengingat jasa dan kebaikan keduanya. Saya kira tidak ada seorang pun yang berakal sehat yang tidak mengetahui jasa kedua orang tuanya. 

Siapa yang menjadi sebab keberadaannya di dunia ?? 
Siapa yang merawatnya dalam tahapan-tahapan usianya semenjak masih menjadi sperma hingga tumbuh menjadi dewasa ?? 
Siapa yang memperhatikannya semenjak awal keberadaannya, masa kehamilannya, saat kelahirannya, masa menyusuinya, penyapihannya, pemberian asupan gizinya, pendidikannya, dan pembesarannya sampai ia menjadi bayi, anak-anak, remaja, kemudian menjadi manusia dewasa yang kuat dan mampu memikul tanggung jawab ??

Dibalik itu semua ada orang yang paling berhak menerima kebaktian kita. Orang itu adalah ayah dan ibu kita. Kita tidak akan bisa membalas jasa mereka secara setimpal, meski kita sudah melakukan dan mencurahkan apa saja. Tetapi kita harus memohon kepada Allah dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifatNya agar berkenan membalas mereka berdua dengan balasan yang sebaik-baiknya, memberi mereka berdua imbalan terbaik yang bisa diberikan seorang anak kepada orang tuanya, dan berkenan memberi kita kemampuan untuk berbakti kepada mereka berdua sepanjang hayat kita. 

Wa'allahu muaffiq



----
Dikutip :
[1]  
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=145514
[2]
http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=239
[3]
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihathadits&id=62

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India